"Be confident, though natives do not understand your language"
This is a true story imported from https://wordpress.com/post/ndhembixs.wordpress.com/125
A true story behind the immersion process of acquiring English as a foreign language.
Setelah sekitar 2 minggu si Panjul kerja malam di salah satu office di Civic, Canberra, Australia, laju mobilnya Panjul dihentikan oleh 3 polisi. Sebagai new comer yang belum genap 1 bulan, ya dia minggir lah...
Panjul jelas deg degan...adem panas...ini di negara orang...dia ga pernah melanggar lalu lintas. Tanda 60km/h, ya dia 60 km/h. Lampu merah ya dia brenti...Gimana sih rasanya...Pokoknya gitu deh...
Dua polisi menghampirinya. Deg-degan nya Panjul ya lebih kenceeeng. Perlahan, dia membuka kaca mobilnya.
Pak Polisi: "Sorry to stop you. This is a regular alcohol checking." (mendekatkan alat cek alkohol di depan mulut Panjul) "Please scream 1, 2, 3"
Pancul: "aaaaaaaaaaaa...!!!!!" (bloody screaming !!!!) Panjul merasa lega, hanya disuruh teriak, tapi Panjul heran...kok pak polisinya pada kaget sampai megangin dada dan disusul senyum polisi yang lain.
Pancul mbatin...apa aku salah ya? scream kan artinya teriak...
Pak Polisi: "hang on mate...no need to scream but say number one, two, three"
"Oalaaaaaah........ngomong dari tadi" batin Panjul.
"scream dan say, kan beda Pak Polisiiii....ini orang asli sini po ya ga bisa mbedain" lanjut batin Panjul gedumelan nahan malu karena sekitar 5 polisi pada senyum-senyum semua lihat tingkahnya.
Memang unik dan kreatif.... Sangat menghibur... ⭐⭐
ReplyDeleteitulah guna bahasa lingual dan bahasa tubuh 😅🤣🤣 walau bacanya kecepetan dan langsung tamat tapi ini seru dan menghibur sekali . Mantapp
ReplyDeleteNgakak������ this story made my day... Thank you for post this
ReplyDelete